SITUBONDO,Suaraindonesia.co.id – Tiga santri Pondok Pesantren Wali Songo Mimbaan mempunyai cara unik peringati HUT RI ke-78 dengan mengibarkan bendera menunggangu kuda di sepanjang Jalan Pantura Situbondo, Kamis (17/08/2023).
Menurut salah seorang santri, Firki mengatakan, pengibaran bendera Merah Putih berkeliling menunggangi kuda bukan pertama kalinya.
"Ini atas inisiatif temen santri bertiga dan aksi ini kita lakukan secara rutin pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya," kata Firki.
Ia menjelaskan, bendera Merah Putih yang dikibarkan berukuran 5x10 meter itu bertujuan menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisem di kalangan santri.
"Pengorbanan para pahlawan sangat besar, bukan hanya harta tetapi juga nyawa. Para pahlawan berjuang melawan penjajah supaya kita ini bisa merasakan kemerdekaan, seperti yang dipersembahkan oleh almarhum guru kita semua yaitu KHR. As'ad Syamsul Arifin," jelasnya.
Apabila melihat sejarah kemerdekan Indonesia, kata dia, tidak terlepas dari oeran para tokoh dari kalangan pesantren. Mulai dari ulama hingga santri.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan pesantren itu tidak hanya mengajarkan nilai-nilai syariah, tapi juga nasionalisme.
"Pesantren selama ini dianggap hanya identik dengan kesalafannya. Padahal kita juga punya tokoh-tokoh sentral yang ikut berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia yaitu, KHR. As'ad Syamsul Arifin yang kebetulan beliau adalah tokoh ulama besar dari Situbondo," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Syamsuri |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi