JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sumsel-8 dapat beroperasi secara komersial pada TAHUN 2022 mendatang, Senin (12/10/2020).
Keterangan yang disampaikan Sekertaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C mengungkapkan bahwa, perseroan memiliki proyek kerja sama dengan investor asing, China Huadian. Keduanya telah berkolaborasi dalam membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8 dengan kapasitas 2×620 MW.
Lebih lanjut, Apollonius mengatakan bahwa proyek ini sedang berlangsung dan progresnya sudah mencapai sekitar 50 persen. “PLTU Sumsel-8 ditargetkan beroperasi komersial mulai kuartal I/2022. Kolaborasi ini pastinya membawa dampak yang sangat baik untuk perseroan,” ujarnya
Tak hanya itu saja yang disampaikan Apollonius, namun dia juga menjelaskan bahwa emiten berkode saham PTBA itu terus berupaya mencari peluang bisnis untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas bisnis perusahaan. Produsen batu bara itu menyatakan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan para investor baik dalam maupun luar negeri.
Seperti diketahui, PLTU Sumsel-8 dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dengan nilai investasi US$1,68 miliar dengan skema pembiayaan ekuitas 25 persen dan utang 75 persen. HBAP merupakan konsorsium antara Bukit Asam dengan persentase kepemilikan 45 persen dan China Huadian Hongkong Company Ltd 55 persen.
Konstruksi PLTU Sumsel-8 telah dimulai sejak Juni 2018 yang diperkirakan memerlukan waktu selama 42 bulan untuk Unit I dan 45 bulan untuk Unit II. Total kebutuhan batu bara diperkirakan sebesar 5,4 juta ton per tahun.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi