SUARA INDONESIA SITUBONDO

Polres Situbondo Ungkap Identitas Penemuan Mayat di Banyuglugur, Ternyata Warga Blitar

Syamsuri - 08 October 2023 | 16:10 - Dibaca 1.62k kali
Peristiwa Polres Situbondo Ungkap Identitas Penemuan Mayat di Banyuglugur, Ternyata Warga Blitar
Polres Situbondo Polda Jatim saat melakukan identifikasi mayat yang ditemukan di kawasan hutan Kesambi petak 11 A RPH Kabuaran BKPH Kabuaran, Desa Banyuglugur, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. (Foto: Humas Polres Situbondo) 

SITUBONDO, Suara Indonesia. co.id  - Polisi akhirnya mengungkap identitas mayat yang ditemukan di kawasan hutan Kesambi petak 11 A RPH Kabuaran BKPH Kabuaran, Desa Banyuglugur Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Ini setelah Polres Situbondo menerjunkan Tim Inafis untuk memeriksa mayat tanpa identitas itu. Saat ditemukan, jasad Mr X tersebut memakai kaus warna cokelat dan celana pendek biru. Kondisinya cukup mengenaskan. Kulitnya menghitam dan tubuhnya dalam keadaan telentang.

Identitas mayat Mr X terungkap dari tas punggung warna merah hati yang dibawa korban. Tas tersebut berisi beberapa potong pakaian dan sarung, serta buku catatan, nomor handphone dan nomor rekening listrik.

Hasil penelusuran polisi, identitas korban mengarah ke sebuah desa di wilayah hukum Polsek Binangun, Polres Blitar. Setelah berkoordinasi, pihak keluarga menghubungi Unit Identifikasi Satreskrim Polres Situbondo untuk memastikan bahwa korban adalah keluarga mereka. Pasca ditunjukan barang milik korban melalui foto, kaus dan celana serta barang-barang lainnya, akhirnya pihak keluarga meyakini bahwa mayat laki-laki tersebut adalah Ginarto (37), warga Dusun Unggahan, Desa Tawang Rejo, Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.

Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, melalui Kasat Reskrim AKP Momon Suwito Pratomo, menjelaskan, penemuan mayat Mr X ini terjadi pada Sabtu 7 Oktober 2023 di wilayah Banyuglugur.

Laporan hasil pemeriksaan di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah Ginarto. Dugaan sementara, korban meninggal akibat sakit yang diderita. Hasil pemeriksaan di rumah sakit diperkuat keterangan keluarga bahwa korban mempunyai riwayat penyakit depresi. Selain itu, juga mempunyai penyakit TBC dan asam lambung.

"Penyebab kematian diduga karena sakit yang diderita. Dan hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," bebernya.

Selanjutnya, polisi menyerahkan jenazah ke pihak keluarga. Mereka juga menerima serta mengikhlaskan kematian Ginarto, serta menolak jasad korban diotopsi. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya