SITUBONDO - Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, desa yang meminta kiriman air semakin meluas. Meski telah memasuki musim penghujan, namun desa yang mengalami kekeringan di Situbondo terus meluas.
6 dusun yang tersebar di tiga kecamatan yaitu kecamatan Arjasa, Mlandingan, dan Kendit. Per tanggal 22 September 2020 yang meminta pasokan air bersih.
Pada 10 Oktober 2020, tercatat jumlah tersebut bertambah menjadi 12 dusun yang tersebar di 5 kecamatan. Tepatnya, 2 kecamatan tambahan lainnya yakni kecamatan Sumbermalang, dan Bungatan.
Kemudian terbaru pada 31 Oktober 2020 dengan distribusi air pada bulan November itu, bertambah lagi menjadi 6 dusun dari Desa Selowogo, Kecamatam Bungatan. Kemudian, Desa Semanbung dan Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, dan Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Prio Andoko, mengatakan, sebenarnya jika melihat hitungan nasional Oktober-April sudah memasuki musim hujan. Namun, di Situbondo memang ada tradisi hujan datangnya belakangan, pulangnya duluan.
"Kita itu masuk barisan curah hujan kecil. Menurut kebiasaan, kita tiga bulan yang hujannya lebat, Untuk air bersih kurang, untuk air minum cukup. Kan air bersih untuk mandi, untuk air minum dan masak itu cukup. Itu pun sebenarnya cukup kurang, bukan cukup lebih," ucap Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Prio Andoko, pada awak media Jumat (13/11/2020)
Saat ini pihaknya terus mengirimkan air ke lokasi-lokasi tersebut, yakni dengan menggunakan dua armada yang masing-masing mengangkut 5ribu liter air dengan jumlah SDM yang juga terbatas.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : |
Komentar & Reaksi