SITUBONDO - Bupati Situbondo, Karna Suswandi dengan tegas menyatakan siap mendukung penuh penerapan kurikulum merdeka belajar di Kabupaten Situbondo.
Sehingga sekolah-sekolah yang ada di Kota Santri tersebut, bisa sejajar dengan daerah-daerah lain yang lebih awal menerapkan kurikulum serupa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi Dihadapan Jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI di Pendopo Aryo Situbondo, Rabu (27/7/2022).
"Kami memberikan ruang selebar-lebarnya kepada sekolah yang sudah siap melaksanakan kurikulum merdeka belajar. Itu kami dukung penuh," ujarnya.
Lebih lanjut Bunga Karna mengungkapkan, bagi sekolah yang belum siap untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar agar secepatnya segara menyusul.
"Sebab, masih ada sekolah yang setengah-setengah, bahkan ada juga yang tidak siap sama sekali, kami tidak memaksa. Namun kita berharap agar segera menyesuaikan," tambahnya.
Menurut Bung Karna, kurikulum merdeka belajar sangat baik untuk digunakan pada sekolah mulai jenjang TK, SD, SMP dan SMA.
"Karena kurikulum merdeka ini memfokuskan pada kreatifitas dan inovatif anak didik kita. Tentu ini sangat baik untuk masa depan bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Situbondo," tukasnya.
Oleh karena itu, pria asal Desa Curahtatal Kecamatan Arjasa ini menginstruksikan para jajaran Dispendikbud Situbondo supaya melakukan pendampingan kepada guru-guru di sekolah. Sehingga mereka siap untuk menetapkan kurikulum merdeka belajar.
"Tentu ini kami sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Yang jelas kami akan melakukan pendampingan," imbuhnya.
Bupati Situbondo sangat optimis penerapan kurikulum merdeka belajar, ini akan menjadikan peserta didik kita memiliki kreatifitas dan inovasi.
"Karena mereka ini adalah calon pemimpin masa depan. Jadi harus kita support penuh," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktorat Sekolah Menengah Atas pada Kemendikbudristek RI, Winer Jihad Akbar, menerangkan kurikulum merdeka belajar lebih sederhana bila dibandingkan dengan kurikulum 2013 (K-13).
"Tadinya kompetisi inti, kompetensi dasar inti menjadi capaian pembelajaran yang lebih simpel, lebih sedikit. Tapi kami berharap penerapannya bisa lebih dalam," ucapnya.
Winer mengungkapkan, kelebihan kurikulum merdeka belajar juga terletak pada metode pembelajarannya yang berpusat pada murid.
"Kemudian pembelajaran juga disesuaikan dengan para siswa. Sehingga guru-guru bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan anak didiknya," tutupnya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Situbondo, Karna Suswandi, Plt Kadispendikbud, Siti Aisyah beserta jajaran, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Situbondo-Bondowoso.
Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.
Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 ini sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembagian BLT DBHCHT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang bidang cukai. (ADV DBHCHT).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi