SITUBONDO - Warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur melaksanakan ritual dengan menggelar lomba Ojhung atau adu cambuk berbahan rotan.
Ritual Ojhung dilaksanakan bertujuan hanya meminta turunnya hujan dan tolak balak agar warga desa terhindar dari musibah bencana banjir dan perkelahian antar warga, Selasa (25/10/2022).
Dalam lomba ojhung tersebut, para peserta atau petarung melakukan unjuk kebolehan masing masing dalam menggunakan properti berupa rotan untuk mencambuk badan lawan.
Setiap petarung atau peserta diberi kesempatan hanya tiga kali untuk mencambuk badan lawan secara bergantian.
Saat menghadapi pukulan lawan petarung harus bisa menangkis cambukan. Siapa cambukannya paling banyak mengenai badan lawan, dialah pemenangnya.
Kepala Desa Bugeman, Udid Yuliasto mengatakan, lomba ini merupakan salah satu ritual setiap melaksanakan selamatan desa.
"Sedangkan lokasinya tidak ditempatkan sembarangan tempat,namun sudah ditentukan, yaitu di Dusun Belengguen, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit," kata Udid Yuliasto.
Bahkan, menurut Udid panggilan akrabnya, itual ojhung di desa ini menjadi salah satu kewajiban atas petuah para pembabat desa pada abad ke 13 silam.
"Sampai saat ini sudah menjadi tradisi turun menurun dan masih tetap dipertahankan," jelasnya.
Menurutnya, lomba ojhung yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Desa Bugeman ini, selain menjadi ritual untuk meminta hujan juga menjadi suatu kewajiban setiap melaksanakan selamatan desa.
" jika tidak dilaksanakan, desa ini diyakini akan banyak terjadi bencana, seperti perkelahian antar warga dan bencana banjir,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Udid mengungkapkan, Pelaksanaan ritual ojhung di Desa Bugeman ini cukup menarik perhatian ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Situbondo. bahkan, hari ini orang nomor 1 di Situbondo juga menyempatkan diri turut hadir ke lokasi, sekaligus membuka acara.
Kata Udid, menariknya dalam pagelaran ojhung ini para penonton yang hadir rela berdesak desakan untuk menyaksikan setiap petarung yang sedang berlaga.
Dalam lomba ojhung tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Kecamatan Kendit saja, melainkan juga diikuti peserta dari sejumlah desa lain di Kabupaten Situbondo, seperti , Kabupaten Lumajang, Bondowoso dan Probolinggo.
Sementara itu, Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi mengatakan, ritual lomba ojhung ini perlu terus dilestarikan. Oleh karena itu, lomba ojhung ini perlu dikembangkan agar menarik para wisatawan.
Karena itu, dalam kesempatan tersebut Bupati mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa (Kades) Bugeman, yang telah melestarikan tradisi ojhung hingga tiga generasi.
"Tradisi ojhung kalau tidak dilestarikan dipastikan hilang, ketika tradisi itu hilang, akan menghadapi tragedi," katanya
Pada akhir kata penutup, Bupati Situbondo berharap agar tradisi ojhung ini tetap dipertahankan.
"Budaya ojhung yang ada di Desa Bugeman ini bisa dapat menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung ke Situbondo,” pungkasnya. (Syam)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi