SITUBONDO - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Situbondo, menggelar pendidikan politik bagi kelompok perempuan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua dari, tanggal 3 sampai 4 November 2022. Diikuti sebanyak 70 peserta. Bertempat di Warung Farannisa, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Kepala Bidang Politik dalam Negeri Bekesbangpol, H Suyono, mengatakan kegiatan ini digelar sebagai salah satu rangkaian persiapan pendidikan pemilih menyambut dan mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 mendatang.
Menurutnya, Kegiatan ini bertujuan Untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga nantinya, selain mengedukasi diri sendiri dan keluarga, peserta bisa menjadi agen dalam penyebarluasan informasi di tengah tengah masyarakat.
"Selain itu, juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana peran perempuan di bidang politik, serta strategi meningkatkan partisipasi peran perempuan Kabupaten Situbondo," jelasnya.
Peserta kegiatan terdiri dari PC Muslimat NU, PD Aisyiyah, Paguyuban Posyandu Desa Sumberkolak dan Kelurahan Patokan, BEM UNARS, Sayap Parpol Perempuan serta beberapa Karyawan/Karyawati Bakesbangpol.
Sekretaris Bakesbangpol, Endang Yuliastutik saat mewakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Situbondo, menambahkan pemahaman demokrasi pada setiap warga negara Indonesia menjadi sangat penting.
Menurutnya, Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak dan kewajiban, serta tanggungjawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya pendidikan politik bagi kelompok perempuan, diharapkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan menurut undang undang bisa tercapai.
"Sesuai data KPU Kabupaten Situbondo, Kouta keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Situbondo saat ini masih sekitar 20 persen," ujarnya.
Menurut dia, perempuan merupakan kelompok yang berperan vital dalam berbagai lini kehidupan, terutama di keluarga. Sehingga sangat penting untuk mempunyai literasi politik dan demokrasi yang baik dalam meningkatkan pemahaman kelompok perempuan tentang politik.
Untuk menggunakan hak pilih mereka sebenarnya cukup terpenuhi. Fakta di lapangan menggambarkan bahwa jumlah pemilih perempuan lebih besar dari pemilih laki-laki.
Namun demikian, jumlah pemilih perempuan yang secara kuantitatif meningkat tidak dibarengi secara kualitatif dengan terjaminnya dan terpenuhinya keterlibatan perempuan dalam partisipasi politik di wilayah.
"Jumlah pemilih perempuan lebih banyak, namun keterlibatan di wilayah tidak signifikan. Misalnya menghadiri rapat menghadiri rapat umum, dan bentuk partisipasi langsung lainnya ini masih sangat minim," terangnya.
Keadaan tersebut tentu secara etis sangat bertolak belakang dengan salah satu tujuan pembangunan politik demokratis, yang menjunjung tinggi kesetaraan dan keadilan gender.
"Untuk memperlancar pembangunan di segala lini yang pro keadilan gender bagi perempuan, maka pendidikan politik bagi perempuan di Kabupaten Situbondo menjadi sangat penting untuk diadakan," bebernya.
Ia berharap melalui pendidikan politik, bagi kelompok perempuan menjadi tercerahkan, sehingga mampu berpikir kritis dan melakukan refleksi.
"Pendidikan politik bagi para perempuan di Kabupaten Situbondo pada akhirnya akan bermuara pada praktik kesadaran dan partisipasi politik yang aktif dan cerdas dari para kelompok perempuan di Kabupaten Situbondo," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi