SUARA INDONESIA SITUBONDO

Belasan Siswa Akui Ikut Tren di Medsos Tangannya Disayat Benda Tajam Sendiri

Syamsuri - 29 September 2023 | 19:09 - Dibaca 2.07k kali
Peristiwa Belasan Siswa Akui Ikut Tren di Medsos Tangannya Disayat Benda Tajam Sendiri
Seorang siswi menunjukkan bekas luka sayatan yang dilakukan menggunakan benda tajam, di salah satu SD di Kabupaten Situbondo. ( Foto : Suaraindonesia.co.id) 

SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id – Belasan siswa sekolah dasar di Kabupaten Situbondo sengaja melukai tangannya sendiri menggunakan benda tajam, hal tersebut dilakukan lantaran perilaku viral dan terdeteksi salah pergaulan akibat media sosial. 

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo, Supiyono menjelaskan, kasus tersebut pertama kali diketahui oleh seorang guru di salah satu lenbaga pendidikan dasar negeri. Dengan tidak sengaja melihat, tangan siswinya terdapat bekas luka yang tidak wajar.

“Saat itu salah satu guru melihat di tangan siswiwinya ada bekas luka sayatan. Setelah dicek ternyatan bekas lukanya itu  cukup banyak,” ungkapnya, Jumat (29/09/2023) kemarin. 

Lebih jauh Supiyono menyebutkan, untuk mengetahui penyebab dari bekas luka sayatan benda tajam tersebut, guru yang mengajar di salah satu  SDN Favorit Situbondo itu sempat menanyakan langsung kepada siswinya. 

“Setelah ditanyakan, katanya atas kemauannya sendiri. Mereka terinspirasi dari media sosial, karena lagi tren melukai tangannya sendiri,” jelasnya. 

Dijelaskan, bahwa penjelasan yang disampaikan siswi tersebut membuat gurunya kaget. Bahkan, dengan adanya kejadian tersebut para guru langsung melakukan pemeriksaan kepada siswa siswinya. 

“Awalnya ada beberapa orang siswi kelas lima SD yang ditemukan ada bekas luka sayatan di tangannya. Lalu, keesokan harinya total ada belasan siswi yang juga terdapat bekas luka sayatan,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Supiyono menjelaskan, pihak sekolah saat ini sedang melakukan pembinaan kepada para siswa siswi tersebut. Ini dilakukan untuk menyadarkan para peserta didik itu, bahwa tindakan yang dilakukan sangat berbahaya.

“Pihaknya sudah komunikasi dengan pihak sekolah. Agar para siswinya itu mendapat pengawasan yang ketat,” tuturnya. 

Selanjutnya Supiyono juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan di sekolah lain juga terjadi perilaku serupa. Namun untuk mengetahui kasus tersebut, dinas masih mengumpulkan keterangan.

“Saya dengar masih ada beberapa SD lain yang siswanya mengalami kasus serupa. Bahkan, informasinya juga pelajar SMP ada yang juga melakukan perbuatan serupa,” pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya