SUARA INDONESIA SITUBONDO

Pegiat Budaya Jatim Minta Jember, Bisa Belajar Pada Pemkab Banyuwangi dan Pamekasan

Imam Hairon - 21 July 2022 | 09:07 - Dibaca 2.43k kali
Pemerintahan Pegiat Budaya Jatim Minta Jember, Bisa Belajar Pada Pemkab Banyuwangi dan Pamekasan
Pegiat seni dan budaya Jawa Timur, Irwan Kurniadi (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA - Pegiat seni dan budaya Jawa Timur, Irwan Kurniadi minta Pemkab Jember mau dan bisa belajar ke Banyuwangi dan Pamekasan terkait bagaimana mengenalkan budaya kearifan lokal.

Bukan tanpa alasan, menurut Irwan, Banyuwangi dengan kultur budayanya yang kaya, tidak terpengaruh dengan budaya barat.

"Tetapi Banyuwangi cerdas, memanfaatkan momentum dengan merangkul awak media, memperkenalkan budaya dan kearifan lokalnya," sebutnya, Kamis (21/07/2022).

Irwan juga mencontohkan, setiap ada tamu istimewa dari luar negeri atau tamu pejabat kenegaraan, tidak lepas dari budaya Banyuwangi.

"Pasti akan disambut dengan tari gandrungnya, alangkah terhibur dan ada nuansa berbeda dan mempunyai ciri khas. Banyuwangi ya gadrung," ungkapnya.

Selain itu, kata Irwan, bisa dipastikan di setiap hotel pasti disiapkan alat musik tradisional dengan para penabuhnya.

"Saat makan pagi disambut angklung dan tembang asli Banyuwangi. Saya yakin Jember dengan musik patrolnya juga akan luar biasa," lugasnya.

Semetara untuk Pamekasan, Bupati muda Badrud Tamam, mampu memperkenalkan batiknya pada dunia.

"Bahkan seluruh OPD ada hari wajib pakai batik podek, asli Pamekasan. Bahkan semua mobil dinas dibranding dengan batik, bukankan ini luar biasa," imbuhnya.

Irwan memiliki keyakinan, Jember dengan segudang kearifan lokal dan potensi yang dimilikinya akan melambung dengan ciri khasnya sendiri.

"JFC luar biasa sampai go internasional. Saatnya dipadukan dengan kearifan lokal yang dimiliki. Bukankah Jember punya batik Sumberpakem, Notohadinegoro dan Batik Kopi Silo mengapa itu tidak dimanfaatkan maksimal," ujar Irwan menutup wawancara.

Ditanya terkait tontonan yang kurang enak dilihat dalam ajang Gus dan Ning, pria lulusan kampus ternama di Jember ini, menanggapi biasa.

"Kesalahan teknis itu biasa. Tetapi, kesalahan jangan diulang-ulang. Seni itu indah, tetapi jangan sampai melebihi batas dan melanggar norma," tutup Irwan.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya