SITUBONDO,Suaraindonesia.co.id –Sebagai upaya menekan kenaikan harga beras yang saat ini terus melambung, DPRD Situbondo mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, untuk mengusulkan anggaran ketahanan pangan.
Komisi II DPRD Situbondo Suprapto mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang perlu dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Anggaran untuk ketahanan pangan harusnya dimasukkan di PAPBD tahun 2023. Sebab itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan kondisi pangan yang sedang tidak stabil saat ini. Harga beras sangat tinggi hingga mencapai Rp 15 ribu lebih per kilogram," bebernya kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (20/09/2023).
Akan tetapi menurutnya, dalam PAPBD tahun 2023 untuk anggaran ketahanan pangan hampir tidak tersedia.
Padahal tahun lalu, dinas terkait sempat menyediakan anggaran untuk kebutuhan tersebut.
“Tahun lalu anggaran untuk ketahanan pangan masih dianggarkan oleh Dinas Pertanian sekitar Rp 1 miliar. Tapi sekarang di PAPBD tahun 2023 tidak ada lagi, padahal ini sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Lebih jauh Politisi PKB tersebut menjelaskan, pemerintah justru akan kewalahan sendiri jika tidak memiliki anggaran tersebut.
“Apabila ada anggarannya ini kan enak, anggarannya bisa digunakan untuk meminimalisir harga beras apabila harganya terus tinggi. Jadi tidak kesulitan lagi,” ucapnya.
Kata Suprapto, saat ini pemerintah pun juga kesulitan jika menggandeng Bulog untuk melakukan operasi pasar. Sebab, stok beras yang tersedia di gudang sudah sangat terbatas.
“Stok Beras yang ada di Bulog sangat kecil. Mau dipakai untuk operasi pasar pun tidak cukup,” ungkapnya.
Menurut Suprapto, apabila harga beras terus semakin tinggi, maka akan berdampak terhadap krisis pangan. Sehingga masyarakat akan kesulitan untuk membeli beras. Khusunya bagi warga yang kurang mampu.
“Oleh karena itu tentunya Pemerintah harus mewaspadai potensi krisis pangan ini. Harapannya harga beras ini benar-benar bisa turun dan ada jalan keluarnya. Bahkan lebih cepat justru lebih baik. Karena masyarakat akan sangat mengharapkan,” pungkasnya. (Syam)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi