SUARA INDONESIA SITUBONDO

Forkopimda dan Bakesbangpol Situbondo Rakor Persiapan Pelaksanaan Tahapan pemilu 2024

Syamsuri - 25 November 2022 | 18:11 - Dibaca 1.27k kali
Pemerintahan Forkopimda dan Bakesbangpol Situbondo Rakor Persiapan Pelaksanaan Tahapan pemilu 2024
Ketua DPRD Situbondo, Edi Wahyudi saat diwawancarai beberapa media. (Foto : Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SITUBONDO - Pemilihan Umum (Pemilu) serentak sudah tinggal 15 bulan lagi. Seluruh elemen masyarakat telah bersiap menyambut pesta demokrasi itu. Termasuk diantaranya Pemerintah Kabupaten Situbondo dan Partai Politik. 

Ketua DPRD Situbondo Edi Wahyudi, usai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 di gedung DPRD, berharap melalui Rakor antar Firkopimda, Bakesbangpol, KPU, Bawaslu, Parpol dan OPD terkait seluruh pihak bisa bersinergi guna mewujudkan Pemilu berkualitas.

"Rapat Koordinasi ini sebagai langkah untuk membangun harmonisasi dan sinergi seluruh stakeholder, dalam menyongsong Pemilu dan Pilkada Serentak 2024," ucapnya, Jumat (25/11/2022).

Oleh karena itu, kata Edi, sinergi dan kerja sama menjadi kunci utama dalam mewujudkan Pemilu berkualitas.

"Ini merupakan sikap bersama untuk mengawal agar Pemilu berjalan lancar," imbuhnya.

Selanjutnya, Edi Wahyudi menyampaikan untuk menghadapi pelaksanaan dan Pemilihan serentak 2024 tidak hanya fokus pada teknis Pemilu saja. Tetapi bagaimana penyelenggara Pemilu ini bisa menyiapkan masyarakat dalam mewujudkan Pemilu damai.

"Penguatan Bakesbangpol, KPU, dan Bawaslu menjadi kunci sukses. Kesbangpol, KPU dan Bawaslu sebagai wakil dari pemerintah harus peka terhadap riak isu yang berkembang di masyarakat, kemudian mengambil langkah antisipatif," pintanya. 

Edi Wahyudi juga mengingatkan, perlunya membina forum kerukunan umat beragama dan organisasi masyarakat, sebagai upaya pencegahan dini dari segala permasalahan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.

”Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 adalah pesta demokrasi kita semua. Mari kita sukseskan," ajaknya.

Menurut Edi, masyarakat Situbondo perlu belajar pada Pemilu tahun 2019 silam. Di mana Pemilu kala itu diwarnai dengan aksi-aksi yang mengakibatkan perpecahan akibat intoleransi.

Sedangkan intoleransi terjadi karena dampak dari banyaknya informasi hoaks yang bertebaran di media sosial.

"Kejadian masa silam ini tetap harus menjadi perhatian bersama, apalagi hasil litbank kompas baru-baru ini sudah menampilkan, bahwa masyarakat Indonesia itu masih mengkhawatirkan terjadinya kemungkinan intoleransi, yang akan berdampak terhadap pelaksanaan dan kerawanan Pemilu 2024 serentak yang akan datang, " terangnya.

Karena itu, menurut Edi, kedamaian Pemilu mendatang menjadi tugas bersama masyarakat.

"Kita lebih dewasa lagi dalam menghadapi era globalisasi saat ini, sehingga masyarakat  tidak gampang terpengaruh terhadap informasi-informasi  dari luar, yang tujuannya hanya untuk menunggangi dan memecah belah bangsa," tandasnya.

Edi Wahyudi juga mengatakan, yang perlu juga diperhatikan adalah pada saat tahapan pemutakhiran data pemilih.

"Ini penting. Karena setiap kali event politik kalau kita tarik ke belakang, biasanya persoalan data pemilih ini selalu menjadi akar persoalan, dan bisa menjadi permasalahan pada pelaksanaan pemilihan nanti. Karena itu, mulai dari awal data pemilih ini harus sudah benar benar valid," ujarnya.

Sehingga saat pelaksanaan pemilu nanti, kata Edi, tidak terjadi lagi adanya masyarakat yang sudah meninggal, tetapi di DPT-nya masih tercantum.

"Selain itu, adanya masyarakat yang sudah pindah rumah, namun di dalam DPT-nya tertulis double, termasuk kejadian-kejadian lainnya yang dapat merugikan calon dan pemilih, ini jangan sampai terjadi lagi di Pemilu serentak 2024," pintanya.

Sementara itu, Ketua KPU Situbondo, Marwoto, usai mengikuti Rakor bersama Forkopimda dan pihak terkait di DPRD, menjelaskan petunjuk tehnis. Sedangkan PKPU terkait masalah pemilu 2024 sampai saat ini masih belum keluar.

"Namun, hari ini kita sudah melakukan evaluasi Daftar pemilih berkelanjutan yang hari ini kita laksanakan. Itu kita evaluasi dan kita sudah dapat gambaran jumlah DPT-nya itu berapa, dan tinggal kita sandingkan dengan DP4. Mudah-mudahan datanya nanti sesuai dengan harapan," bebernya.

Jadi selama dua tahun ini, DPT diolah. Berbeda dengan sebelumnya.

"Kalau dulu DPT hanya ditaruh saja. Mamun untuk saat ini, DPT-nya benar-benar dikoreksi, sehingga mengetahui mana yang meninggal, mana yang alih status dan sebagainya. Ini semuanya kita cek satu per satu," katanya. 

Setelah itu Marwoto bakal melakukan pemetaan dan perbaikan perbaikan.

"Dari tidak ada menjadi ada. Ini sudah kita lakukan dan sudah dilakukan perbaikan," jelasnya.

Kata Marwoto, KPU ini telah melakukan cuklik terbatas di 17 kecamatan. Dari masing-masing Kecamatan, dilakukan cuklik sebanyak 5 terkait DPT. Dan hasilnya 99 persen data bagus. 

"Mudah-mudahan dengan kerjasama yang baik yang sudah berjalan antara KPU, Bawaslu dan Bekesbangpol  Situbondo untuk mensosialisasikan masalah Pemilu kepada masyarakat Situbondo, partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum serentak 2024 nanti lebih meningkat," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya